PSSI bertekad perangi match fixing | http://solotrust.com/data/foto-berita/79174-pssi-joko-driyono.jpg
PSSI nampaknya serius dalam pemberantasan mafia dan pengaturan skor di Liga Indonesia, hal tersebut usai banyaknya pihak yang mulai bongkar keburukan sepakbola Indonesia.
Usai resmi hukum anggota Exco sendiri, Hidayat yang ketahuan ikut berperan tawari klub Madura FC uang untuk mengalah, kini PSSI dapatkan satu tim yang dinyatakan setting Liga dan tak bermain fair.
Usai lakukan beberapa investigasi klub PS Mojokerto Putra dinyatakan lakukan match fixing, dimana tim tersebut selama berkarier di Liga 2 musim kemarin terbukti lakukan 4 kali penyetingan hasil pertandingan di Liga 2. Pertandingan tersebut ialah saat menghadapi Kalteng Putra tanggal 3 dan 9 November 2018 lalu. Untuk yang ketiga adalah pertandingan PSMP vs Gresik United pada tanggal 29 September 2018. Ada juga laga menghadapi Aceh United pada tanggal 19 November 2018.
Melalui Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin PS Mojokerto Putra resmi dihukum musim depan tak boleh ikuti kompetisi apapuan dibawah naungan PSSI.
"Pasal 141 Kode Disiplin PSSI, PS Mojokerto Putra dihukum larangan ikut serta dalam kompetisi PSSI sepanjang tahun 2019 di bawah naungan PSSI," ucap Asep Edwin, melansir dari IndoSport.com (23/12/2018).
Sementara pemain PSMP, Krisna Adi Darma yang lakukan pinalti aneh dan terkesan sengaja tak mau cetak gol dapatkan hukuman larangan bermain sepakbola seumur hidup dibawah naungan PSSI.
"Merujuk pada pasal 72 Kode Disiplin PSSI, Krisna Adi Darma dilarang beraktifitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup," tutupnya.
Bagaimana pendapat kalian ?
