Foto: dailymail.co.uk/facebook
Tuhan Memang Maha Kuasa. Apa yang tidak mungkin di mata manusia, bisa mungkin terjadi di mata Allah. Itu yang terjadi Adele Stevens. Wanita 25 tahun ini menderita kanker tulang. Penyakitnya itu tak menyurutkan keinginannya untuk mendambakan anak lagi.
Karena ingin hamil, warga Reading, Inggris ini bersedia melakukan pengambilan ovarium untuk dibekukan sementara (cryopreservation) selama proses kemoterapi. Ovarium adalah pabrik pembuatan sel telur pada wanita. Tujuannya, agar kelak ovarium dipasangkan kembali, ia bisa hamil dan mempunyai anak.
Seperti dilansir situs dailymail.co.uk (26/11/2018), Adele menderita sarkoma Ewing, sejenis bentuk langka kanker tulang pada tahun 2015. Kala vonis dijatuhkan, ia mempunyai seorang anak perempuan bernama Amelia, tapi ingin punya anak lagi seorang laki-laki.
Karena itu, sebelum kemoterapi dilakukan, ovarium dikeluarkan lebih dulu. Alasannya, kemoterapi bisa mematikan semua sel-sel tubuh, termasuk sel-sel telur di dalam ovarium. Ovarium pun tak bisa membikin sel telur lagi.
Operasi tersebut ditangani oleh layanan Oxford Tissue Cryopreservation (OTCP), sebuah usaha patungan antara Universitas Oxford dan Rumah Sakit Universitas Oxford NHS Foundation Trust – keduanya berlokasi di Inggris.
Direktur klinis layanan Dr Shelia Lane mengatakan bahwa operasi itu memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam uji coba di negara lain. ”Ovarium mulai menghasilkan telur lagi dan memberi Anda kembali fungsi hormon normal Anda,” ujarnya.
Adela bilang bahwa dirinya merupakan pasien kedua yang melakukannya. “Jadi saya sedikit kelinci percobaan. Tapi itu memberi saya begitu banyak harapan,” ujar istri Rocky, 29 tahun. Padahal sebenarnya sudah terdapat 50 kelahiran pada ovarium cryopreservation di dunia.
Adele menjalani kemoterapi sebanyak 14 kali. Kemudian ia terbang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan terapi sinar foton, sejenis radioterapi. Kedua terapi ini akan memicu timbulnya menopause dini, karena terjadi pada usia 25 tahun. Menopause adalah kondisi dimana perempuan tak haid lagi lantaran tubuh tidak memproduksi hormon estrogen lagi. Biasanya wanita mengalaminya ketika berumur 50 tahun ke atas.
Adele mengakuinya. “Periode (haid) saya tidak teratur selama satu tahun kemudian saya mulai berkeringat di malam hari, muka memerah dan perubahan hormonal,” imbuhnya.
“Saya baru berusia 24 tahun tetapi saya memiliki tubuh seseorang di usia 50-an. Ibuku sedang melaluinya pada saat yang sama - dia berusia 54 tahun. Aku merasa sangat tertekan.”
Namun, meski terkena menopause dini, ia bersyukur karena bisa mendapatkan anak yang diinginkan.
Kisah Adele ditayangkan dalam program The Truth About Menopause yang ditayangkan stasiun televisi BBC1 pada jam 9 malam nanti waktu setempat atau sekitar pukul 3 dini hari waktu Indonesia bagian barat.